Jumat, 18 Maret 2016

Ketika Mantan Menjadi Teman

Sewaktu masih semester 2, gue pacaran dengan teman sekelas. kita selalu melakukan banyak hal bersama: seperti ke kampus bareng, makan bareng, bikin tugas bareng dan tidur bareng. hubungan kami berdua semakin mesra, hingga membuat orang terkesima. pacaran dengan teman sekelas, memang menyenangkan dan waktu berpacaran pun terasa lebih banyak. tapi satu hal yang membuat gue ilfil dari dia adalah sifatnya yang terlalu posesif. tiap gue jalan sama teman dia bakal mengira gue selingkuh. kalo gue tidur atau gak sempat ngasih kabar, dia bakal berpikir gue lagi sayang-sayangan sama cewek lain. untuk mengantisipasi hal-hal yang gak diinginkan, gue memutuskan membawa hape kemana pun gue pergi. pernah sewaktu lagi dikamar mandi, dia nelpon dan melakukan interogasi:
'kamu dimana?'
'dikamar mandi, lagi mandi!'
'coba foto, aku mo liat kalo kamu lagi mandi!' begitu seterusnya sampe matahari menjadi 5.
setahun kemudian, gue dan dia putus.
hubungan kami yang dulunya dekat kini mulai berjarak. terlebih kita berdua sekelas, hal ini membuat gue menjadi canggung. saat dosen mengajar, konsentrasi gue sering terganggu. bahkan untuk berkata 'hay' ke dia aja gue gak mampu!. dia terlihat bahagia, saat menceritakan hubungan dia dengan pacar baru dan gue terlihat bahagia, saat tersenyum (palsu). sejak hari itu, kita berdua seperti dua orang asing yang tidak saling kenal. tahun-tahun berikutnya, komunikasi gue dan dia kembali normal. dia sering nelpon, menanyakan kabar gue dan keluarga. sampai detik ini, tidak ada rasa dendam dihati kita berdua yang ada hanyalah canda-tawa seperti biasa. gue juga sempat berpikir, mungkin kita sudah dewasa.

kisah diatas, adalah kisah gue yang pacaran dengan teman sendiri. dari kisah ini juga, gue pengen memberikan saran buat kalian yang sampai saat ini masih menyimpan dendam sama mantan/teman yang pernah jadi pacar. sebenarnya, gak ada hukum yang melarang seseorang untuk pacaran dengan teman sendiri. ada yang bilang 'kalo pacaran sama teman pas putus kita bakalan kehilangan 2 hal, yaitu teman dan pacar.' tapi menurut gue, itu gak akan terjadi selama kamu atau dia mau saling memaafkan dan mengikhlaskan. pacar bisa menjadi mantan, tapi teman tidak bisa menjadi mantan. selama kamu mau memaafkan segala kekhilafan dia, selama itu pula hubungan kalian bakalan baik-baik saja. yang penting jangan gengsi guys! kalo beruntung, kalian bisa jadian kembali.
memang, butuh waktu yang lama untuk menerima kenyataan bahwa kalian pernah saling membahagiakan. tapi jika kamu terus-terusan menyimpan dendam dan berdoa agar dia gak bahagia, justru hidup kamu gak bakalan tenang. yang harus kamu lakukan adalah memaafkan dan mengikhlaskan semua kenangan yang pernah kalian rajut bersama. jadikan masalalu kamu dan dia sebagai pelajaran, buat kamu mengoreksi diri agar kelak kamu siap untuk membangun hubungan yang baru.
dan jika kamu bisa mengubah keadaan dari mantan menjadi teman, itu artinya kamu sudah dewasa.
inilah akhir dari postingan gue, semoga bisa menjadi motivasi buat kalian. by the way, gimana hubungan kalian sama mantan? silahkan dikolom komentar. ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar