Sabtu, 12 Maret 2016

Cinta Butuh Komitmen

Harapan adalah sihir yang bisa membuat orang jadi lebih semangat dalam beraktifitas. tapi tidak semua harapan itu baik, ada juga harapan yang bisa membuat orang jadi sakit. seperti apa yang gue alami beberapa bulan yang lalu. gue yang awalnya gak ada niat buat pacaran, akhirnya lemah dihadapan cinta. harapan yang dulunya sudah gue hilangkan, kini dibawa pulang oleh seorang cewek bernama ovi. ovi adalah pegawai disalah satu kantor instansi pemerintah. orangnya baik, humoris dan modis.
hubungan gue dan ovi bermula dari twitter. kita berdua saling follow, saling ngasih nomor hp dan akhirnya pacaran. aneh memang, gak ada badai gak ada tsunami, kita bisa saling menyayangi.

sebenarnya gue gak ada niat buat serius sama ovi, karena 2hal:
1. gue komitmen gak pacaran dulu.
2. gue gak percaya sama cinta didunia maya.

lagipula kita berdua baru saling kenal, gue gak tahu siapa ovi sebenarnya dan ovi juga gak tahu siapa gue sebenarnya, bisa saja gue ini mahluk astral. tapi untuk menghibur hati yang udah lama sepi, akhirnya gue memilih untuk menjalani hubungan absurd ini.

awalnya, komunikasi antara gue dan ovi berjalan baik-baik saja. bahkan gue sempat berkunjung ke kekotanya dia untuk urusan pribadi, tapi karena kesibukan kami yang terlalu padat dua hati tak bisa bersama. 2bulan berjalan begitu cepat, perasaan gue ke ovi pun meningkat, layaknya gunung berapi, status perasaan gue meningkat dari siaga menjadi awas. sehari ovi gak ngasih kabar, gue ngerasa ada yang hilang dalam hidup gue. gue coba untuk bersikap biasa saja, gue menyibukkan diri dengan banyak hal. seperti menulis, bermain saksofon hingga belajar minum air lewat hidung tapi gak bisa. hal ini menyadarkan gue, kalo gue udah sayang sama ovi.
gue resah. kenapa gue bisa jatuhcinta secepat ini, terlebih pada orang yang baru gue kenal. gue memutuskan untuk menyelidiki siapa ovi sebenarnya. gue stalk twitternya dia, dan melihat aktifitas dia sebelum dan sesudah jadian sama gue. karena selama ini gue gak pernah nanya status dia sekarang apa. dan benar, pencarian gue terhenti pada 1foto yang dia posting ditwitter. foto seorang pria berusia 30an keatas itu membuat gue kaget, gue pikir itu teman kantornya atau bapaknya, ternyata tulisan difoto itu berbunyi 'I love you myhubby'.

gue gak bisa berkata apa-apa lagi. antara gak percaya dan pengen mati bercampur jadi satu. malamnya gue nanya ke dia.
''aku mau nanya sesuatu sama kamu nih!''
''nanya apa?''
''kamu udah... makan?''
''udah.''
''kamu dimana?''
''aku dirumah lagi nonton. kamu mau nanya apa sih?''
''oh lagi nonton. foto cowok ditwitter kamu itu siapa? yang pake kacamata?'' (gue pura-pura goblok). 10menit, dia gak balas chatingan gue. akhirnya gue bertanya lagi: ''itu benar suami kamu?'' dia pun menjawab: ''kalo iya kenapa? kalo nggak kenapa?''
''jawab aja!''
''hmm... iya dia suami aku!''
gue mendadak stroke.

hari-hari berikutnya gue jalani dengan hambar. perhatian dia ke gue yang tadinya segede taj mahal india, sekarang kecil kayak lubang semut. gue pengen banget marah ke dia, ngebentak dia sepuasnya, kenapa dia gak ngasih tahu kalo dia sudah berumahtangga, biar gue gak berharap sejauh ini. tapi gue sadar hal itu gak bisa menyembuhkan luka robek dihati gue. pelan-pelan hubungan kita mulai retak, kayak tanah yang baru saja diguncang gempa berkekuatan 30 SR. gue memilih untuk tidak lagi menghubungi dia. sampai akhirnya dia memutuskan untuk berteman sama gue. gue sebenarnya sudah gak mau lagi temenan sama dia, karena gue trauma dengan semua ini.
entah siapa yang salah, kalian bisa menilainya sendiri.
dari sini gue belajar, bahwa tidak semua harapan sesuai dengan apa yang kita inginkan. terlebih cinta itu adalah hal yang suci dan tidak boleh dijadikan mainan. contohnya gue, awalnya cuma becanda lama-lama beneran suka. yang awalnya cuma mau 'HaHaHa' endingnya 'HiksHiksHiks'. dan yang paling penting kalo kamu jatuhcinta sama seseorang maupun ada yang jatuhcinta sama kamu, hal yang harus kamu ingat adalah cari tahu dulu semua tentang dia. jangan seperti gue, udah terlanjur sayang gak tahunya sudah berkeluarga.

yang gue bingung adalah kenapa dia mau menjalin hubungan dengan oranglain, padahal dia sudah berkeluarga, mapan pula! apa dia kesepian? gue gak tahu. tapi kalo insting gue benar berarti, kekayaan tidak menjamin kebahagiaan. ini juga pengalaman buat gue, kelak kalo sudah berumah tangga baik gue atau pasangan gue gak boleh seperti ini.
because the love need commitment, not just promise. terlebih untuk menerima kekurangan dan kelebihan pasangan kita masing-masing.

sampai disini, postingan ini gue tutup. ada yang ingin ditanyakan? atau kalian pernah mengalami hal serupa seperti gue?
silahkan dikolom komentar. ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar