Selasa, 19 September 2017

Misteri Es Buah Yang Aneh



Waktu menunjukkan pukul 20.25 kini saatnya saya dan supri pergi ke toko penjualan hp. Karena sudah sebulan ini hp yang dipake supri mengalami kerusakan speaker, sehingga dia tidak bisa menerima atau melakukan panggilan ke orang lain. Pernah sekali waktu, saya menelpon supri "hallo supri, kamu lama banget! Buruan acaranya udah mo dimulai!" Ucap saya dengan nada mendesak. Tapi supri tidak merespon. "HALLO... HALLOOOO!!!" Meski sudah berteriak namun suara supri tidak terdengar. Tak lama supri muncul dari arah belakang menepuk pundak saya.
"Hey, kamu ngapain nelpon?" Ujar supri dengan wajah ceria. "Ditelpon bukannya ngomong malah diam! Pulsaku abis tau." Lalu supri menjawab "kamu lupa apa emang pikun? Speaker hp akukan rusak!"
"Oh iya" jawab saya dengan senyum selebar lapangan tenis.

***

Kini saya dan supri tiba ditoko penjualan hp. Kami berdua melihat-lihat mana hp yang akan supri bawa pulang. "Hallo maz, mo nyari hape apa?" Tanya si penjual kepada supri. "Mmm... Coba saya liat yang ini!" Kata supri sambil jari telunjuknya diarahkan ke hp yang di inginkan. Dari kejauhan, nampak supri sedang berdiskusi dengan si penjual. saya mendekati mereka, supri menatap saya dengan wajah serius dan berbisik "zal, coba kamu tanya hape 4G yang harga 400an ada gak?!"
"APA? ForJi 400an?" Saya terkejut mendengar pertanyaan supri, rasanya ingin tertawa sambil berjoget ala biduan dangdut koplo. Tapi sudahlah, niat itu saya urungkan karena khawatir akan menjadi viral. Saya memberanikan diri untuk bertanya, walau saya sadar ini agak memalukan.

Dengan perasaan canggung saya bertanya "Mas, hape ForJi yang 400 ada gak?" Si penjual itu menatap saya dengan sorot mata yang tajam, kami berdua bertatapan tanpa kedip sekalipun, lalu dengan sekali helaan napas dia berkata "Yah gak ada mas!". Tanpa menunggu lama, saya dan supri segera meninggalkan tempat itu. Dalam perjalanan pulang, supri yang membonceng saya dengan motor matic berceloteh banyak hal. Mulai dari teknologi, fashion hingga kuliner. Berbicara tentang kuliner, supri menawarkan saya menikmati es buah dirumahnya. Supri bilang "zal, dirumahku ada es buah!"
"Oh ya? Wah kebetulan aku udah lapar!" Jawabku dengan semangat. "Tapi es buahnya beda gak kayak es buah pada umumnya" supri melanjutkan dengan nada tak meyakinkan. Perbincangan ini mulai mencekam saya penasaran dan gelisah, es buah macam apa yang dimaksud supri. Saya mulai mengira-ngira apakah es buah supri ada zat kimia berbahaya seperti asam sianida ataukah es buah yang supri maksud mengandung kenangan pahit hingga hati saya mulai cemas tak karuan. Eh!
Saya bertanya pada supri "aneh gimana?" Supri lalu menerangkan "es buahnya ada potongan anggur, peer, apel, melon dan yang bikin aku eneq ada tinta-tintanya gitu deh! Warnanya jadi aneh pokoknya aneh!" Supri mengakhiri cerita es buah sambil merinding.

Setibanya dirumah supri, kami berdua langsung menuju ruang makan. "Tuh zal, aku simpan dikulkas ada es kacang ijo sama es buah aneh-aneh" ujar supri sambil menyodorkan gelas kepada saya. Lalu, ibunya supri keluar dari kamar dan menyuruh saya untuk menyantap es buah yang supri maksud. "Bu, kata supri ini es buah aneh-aneh! Apa benar bu?" Tanya saya sambil mengamati es buah aneh yang terlihat menggoda. Ibunya supri tertawa dan berkata "itu bukan es buah aneh, itu salad buah! Hahahaha" mendengan kata "salad" saya segera menuangkannya ke gelas dan menikmatinya dengan lahap. "Ini salad supri, bukan es buah aneh-aneh!" Kata saya kepada supri. Supri menatap saya dan ibunya dengan mata berbinar, karena tak mau kalah supri menyahut "oh salad, aku pikir itu es buah aneh-aneh, soalnya pas aku makan tenggorokanku perih!" Saya tertawa dan berkata "tenggorokanmu itu kampungan, makanan se-elit ini dibilang aneh. Gak kebayang kalo kita disebuah acara besar trus kamu nanya kayak gini. Aku bakalan bilang ke orang-orang kalo kita gak saling kenal hahaha". Supri hanya tersenyum melihat apa yang terjadi.

Yah begitulah, meski supri sedikit payah dalam perkembangan kuliner dan teknologi tapi kami berdua tetaplah sahabat yang baik. Tapi percayalah kedekatan saya dan supri hanya sebatas sahabat tidak lebih. Sumpah!


Sekian cerita pendek ini saya akhiri! btw, ini kisah nyata yang terjadi semalam. jika ada kata yang mengiris hati mohon dimaafkan. Semoga menghibur ^_^