Jumat, 13 Mei 2016

Hidup Rasa Kopi



Aku tinggalkan segelas kopi berwarna cokelat diatas meja. dia sendirian, berdiam diri seolah tak ada lagi yang bisa dilakukan. asapnya menyembul keluar, seakan memanggilku untuk menikmatinya. kopi selalu punya cara untuk merayu siapa saja. lewat tampilannya, cita rasa dan kadang aromanya. aku pikir, rasa kopi sudah cukup mewakili rasa dari kehidupan manusia. aku terbiasa mengecap rasa manis hingga aku lupa pada rasa pahit dan hambar.

bahkan saat aku mendapat masalah, aku jadi manusia yang lemah dan rentan marah. aku mudah tersinggung, mudah merajuk dan benci pada cobaan.

saat aku meminum kopi yang pahit, aku langsung kesal dan ingin membuangnya. tapi tiba-tiba ada suara yang mengatakan ''maaf mas, kopinya belum diaduk!'' lalu aku terasadar, aku hanya perlu menjadi orang yang sabar dalam menghadapi cobaan. hidup ini seperti membuat kopi, kita perlu sabar untuk meraciknya sebelum menikmati hasilnya... ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar