Senin, 22 Juni 2015

Luka & Cinta

Sewaktu pacaran, gue ngerasa hidup gue lebih berwarna. Ada biru ditiap rindu, ada jingga saat tak bertemu, dan ada merah saat jauh.

Gue gak tau kenapa, tiap kali membangun sebuah hubungan gue harus berjuang. Yang endingnya gak seperti harapan. Matimatian ngeyakinin dia kalo gue gak selingkuh, melewatkan jam tidur hanya untuk membahas ego yang kelewatan.

Kadang gue berpikir, kenapa tiap kelahiran selalu ada kematian dan tiap pertemuan selalu ada perpisahan. Padahal bersama itu lebih baik. Namun saat pertengkaran terjadi dan ego mulai menguasai, gue jadi sadar. Ternyata apa yang kita harapkan kadang tidak sejalan dengan kenyataan.

Gue maunya pacaran dengan waktu yang lama. Yang kalo dihitung cuma bikin 'pusing pala romeojuliet'. Tapi yah, kembali lagi ke paragraf ke-2. Masa yang indah waktu pacaran, adalah masa PDKT. Lu dengan bangga mengejar dia, dan dia terus berlari untuk melihat keseriusan cinta lu.

Ketika pacaran, godaan mulai datang. Dari orang terdekat yang melahirkan perpisahan. Dan kenapa ya tiap putus, kita seperti orang yang gak saling kenal. Pas ketemu dijalan saling buang muka, ketemu dikampus pura-pura gak liat nanti buta beneran lho!

Apa itu yang disebut dengan cinta? Yang awalnya bahagia berujung derita? Apa itu yang disebut janji? Yang bakal setia selamanya tapi penuh luka?

Kalo cinta itu adalah keindahan, maka biarlah aku terus mengagumi. Namun, bila cinta hanyalah ego dan nafsu belaka, maka jauhkan aku dari semua.



Twitter: @rizalisme_
LINE: izal_04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar