Minggu, 10 Juli 2016

Sajak~ Untuk Melupakan

Aku harus melupakanmu dan untuk melupakanmu aku butuh tenaga lebih. ini usaha untuk melupakanmu yang begitu kejam dalam sebuah hubungan.

Anggun sikap dan tutur katamu adalah racun. mengendap dalam tubuh dan membunuhku dengan perlahan. dari sekian patah hati yang pernah aku rasa, patah hati padamulah yang sungguh luarbiasa hingga menyisakan lubang yang tak kasat mata.

Aku binasa.
tubuh penuh luka.
hidup dalam lara.
airmata dimana-mana.

Semua tentangmu adalah sesuatu yang harus dilupakan. kamu setara dengan bom pemusnah massal, semua yang menginginkanmu pasti berakhir menyedihkan.

Akulah contohnya. akulah korban kebiadaban cintamu sayang.

Ingatkah, kita pernah berunding untuk setia melewati suka duka bersama. namun apa daya, ditengah ketegangan kamu berbalik badan. menusukku dari belakang, tanpa berpikir panjang.

Aku lamban untuk sadar.
kenangan pun menjelma penyesalan.
seiring waktu yang berjalan, niat untuk melupakanmu sudah aku bulatkan.
maafkan bila perasaanmu pernah aku sakiti, aku hanya manusia biasa yang tak pantas tinggal disurga tapi takut akan neraka.

Aku dan kamu adalah sajak yang dipaksakan. maka dengan segala hormat, izinkan aku melupakanmu hingga aku lupa bahwa kita pernah bersatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar