Rabu, 01 Juli 2015

Jangan sombong

Tante miya, adalah istri dari pak saban. Mereka dikarunia 3orang anak. Yang semuanya sudah bersekolah. Kehidupan mereka sederhana. Tante miya penjual kue keliling dan pak saban seorang pengangguran.

Mereka tidak punya rumah. Akibat keserakahan keluarga, mereka terusir dan harus berpindah-pindah. Hingga akhirnya, ada seorang kaya mengajak mereka untuk tinggal bersama dirumah mereka. 1tahun kemudian, pemilik rumah memilih pindah keluar kota, dan menyuruh tante miya dan keluarga untuk menjaga rumah mereka.

Kehidupan tante miya dan keluarga mulai sejahtera. Jualannya mulai laris dan pak saban mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan. Namun manusia tetaplah mahluk yang hina. Bukannya bersyukur dengan apa yang mereka dapatkan, tante miya justru bersikap sombong.

Dia mulai meminjam uang, dari bank dengan jumlah besar. Bukan untuk meningkatkan usaha, melainkan untuk berfoya-foya. Tante miya juga menelpon pada saudaranya dikampung, bahwa dia punya rumah sendiri dan sudah menjadi orang kaya. Para tetangga yang dulu akrab, kini mulai dijauhi.

Alhasil, Tuhan memberi azab pada tante miya dan keluarga. orang bank datang silih berganti untuk menagih janji. Janji dimana tante miya akan melunasi semua hutangnya. Kehidupan mereka mulai bergejolak. Jualan tante miya tak selaris dulu, satu persatu barang mulai dijual, untuk hutang dan kebutuhan sehari-hari. Belum berhenti sampai disitu, tante miya mendapat kabar bahwa pemilik rumah akan datang dan menyuruh mereka pindah.

Ditengah keadaan yang demikian, tante miya masih mampu bergaya layaknya selebriti. Padahal semua orang tahu, tante miya tak ada apa-apa.

Kini, orang-orang yang dia jauhi mulai dia dekati. Meminta bantuan dan tidak ada yang mau membantu. Akibat kesombongannya selama ini.

Cerita itu, adalah realita yang terjadi dalam kehidupan gue dan kalian semua. Banyak hikmah yang harus diambil dari kisah diatas. Jadi orang gak boleh sombong. Apapun yang kita dapat dihidup ini, harus kita syukuri. Kalo emang gak mampu, jangan sombong. Hiduplah selayaknya. Tanpa melebih-lebihkan fakta.

Sekian & wassalam. :)

twitter: @rizalisme_
LINE: izal_04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar