Kamis, 09 Juli 2015

Kepercayaan itu mahal.

Kata seorang bijak, 'Kepercayaan itu seperti keperawanan. jika hilang maka dia tidak akan kembali lagi'

hal inilah yang membuat aku, ingin berbagi kisah dengan kalian. Tentang hilangnya sebuah kepercayaan. Udah siap?

Oke. 3hari yang lalu, aku pergi ke ATM untuk mengambil uang. Bukan buat ngerampok. Dalam perjalanan, ban motorku kempes. Aku panik, karena ini adalah kali pertama aku mengalami kejadian seperti ini. Aku kemudian mencari bengkel terdekat. Aku lalu menyuruh montir itu, untuk menampal banku yang bocor. Setelah selesai, aku baru sadar, kalo uangku tidak cukup untuk membayarnya.

Aku pun menggadaikan HPku kepada montir itu sebagai jaminan, dan berjanji akan membayar sepulang dari ATM. Kesepakatan terjadi, dan aku pergi dengan puas dihati.

1jam kemudian, aku kembali ke bengkel itu. Aku memberikan uang 20ribu dan mengambil HPku. Saat aku menerimanya, aku merasa ada yang ganjil. Dan benar, HPku tak sebagus sebelumnya. Layar tergores, tutsnya macet dan bau oli menyengat.

Aku yang sedang berpuasa langsung marah seketika. Emosiku meledak dan montir itu meminta maaf. Dia mengakui, bahwa HPku diambil istrinya dan entah apa yang terjadi dia tak tahu.

Aku menasihatinya dengan nada tinggi dan pergi dengan emosi. Bagiku, harga tampalban tidak sebanding dengan biaya perbaikan HPku yang rusak. Dijalan, aku menangisi nasib HPku yang malang ini.

Aku hanya bisa pasrah, dan mengambil hikmah dari kejadian ini. Apalagi ini bulan puasa. Dan aku tahu, ini cobaan untuk mendewasakanku.

Berkaca dari kisah ini, aku berharap agar kalian tidak meniru sang montir. Yang lalai menjaga amanah oranglain. Kalo kalian dipercayakan untuk suatu hal, maka jagalah kepercayaan tersebut sebaik mungkin. Seperti paragraf diawal cerita ini.

Karena nilai kepercayaan, lebih mahal dari apapun.

Sekian & wassalam.

twitter: @rizalisme_
LINE: izal_04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar