Sabtu, 17 September 2016

Beda Usia




Sabtu malam pukul 23.10 wib, adik gue yang bernama iko pulang dari rumah temannya. dia mengetuk jendela ''tok..tok... zal...izal...izal...'' gue yang baru selesai nangis karena menonton drama korea segera membukakan pintu. saat gue mau keluar, iko lalu menahan tangan gue dan berkata ''jangan keluar dulu!''
''lho emang kenapa? motor kamu dimana?'' tanya gue, karena iko pulang tanpa membawa motor. iko menjawab, ''di depan rumahnya bu minah, ada temanku disana kakak gak usah keluar'' gue pun kembali ke kamar dengan perasaan was-was. iko kemudian mengambil sepatu dan tas kerjanya lalu berpesan ke gue ''kalo besok pakde nelpon bilang aja! iko udah dipelabuhan!''

nyokap yang udah tidur langsung kebangun gara-gara mendengar suara iko. beliau pun bertanya ''kamu gak tidur dirumah?'' '
'nggak ma, aku tidur dirumah teman.'' jawab iko sambil memperbaiki setelan jaketnya dan pergi begitu saja.
selesai menutup pintu, gue mengintip dari celah jendela. gue pengen mencari tau siapa teman yang membuat adik gue melarang kakaknya sendiri untuk keluar. tapi karena suasana yang gelap dan jarak pandang yang gak jelas, membuat gue bertanya ke nyokap. ''ma, yang didepan itu yuyun ya?'' nyokap dengan dingin menjawab ''iya, itu yuyun. kata iko sih besok dia pulang jam 2 siang!''

ternyata benar dugaan gue, orang yang membuat iko melarang gue untuk keluar tadi adalah yuyun. menurut cerita yang gue peroleh dari nyokap, yuyun adalah janda beranak 3. dia adalah orang yang menolong iko saat tersesat dimanado. gue gak tau gimana sampai akhirnya mereka bisa jadian, atau jangan-jangan ada modus lain dibalik kisah cinta yang aneh ini. karena gue sangat peduli sama iko, gue pun membicarakan nasibnya ke nyokap. gue gak peduli adik gue cinta atau gak sama dia, tapi satu yang gue benci adalah kenapa dia harus melarang gue keluar rumah? dan kenapa iko bisa menjadi malas dan mudah marah saat disuruh sama nyokap. gue gak nyangka cinta bisa merubah sikap seseorang dari baik ke buruk. selain itu, gue juga ngerasa iko sama yuyun itu gak cocok, umur mereka terpaut jauh. saat iki menginjak usia keemasan maka yuyun menginjak usia ketuaan.

bagi gue, iko masih terlalu muda untuk patah hati, tapi baik nyokap maupun gue gak bisa ngelarang coz happiness is we made was not anyone else.
setelah kejadian malam itu, iko dan yuyun pergi entah kemana, tapi sebelum pagi menjelang, gue berdoa semoga adik gue diberi perlindungan oleh Sang Kuasa.

jadi, sampai disini dulu kisah malam minggu gue kali ini, bila kalian punya kisah yang sama bisa dishare dikolom komentar.
sekian dan sampai jumpa (((:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar