Minggu, 13 Desember 2015

Cuma kamu.

Baiklah, aku tidak tahu harus memulainya dari mana. Karena semua arah yang aku tuju, akan berakhir padamu. Kamu adalah sosok yang begitu mulia. Yang selalu sabar menghadapi sifatku selama ini. Saat semua kata menghujam batinku, kamu datang memberi semangat yang membuatku menjadi kuat. Meski ego dan emosiku membuatmu ilfil, tapi kamu tetap menerimanya. Seperti kopi pahit, kamu tetap meneguknya. Sabarmu menghadapi cobaan, membuat aku malu pada diri sendiri. Aku sempat putus asa, untuk melanjutkan hidup. Tapi dengan lembut kamu berbisik 'Semua pasti baik-baik saja!' Kamu selalu menggenggam tanganku saat yang lain pergi. Menuntunku ke jalan yang benar, mengajariku cara hidup tanpa bergantung pada oranglain. Aku tak pernah mendengar kamu mengeluh, berharap aku berubah menjadi oranglain. Karena bagimu, apa adanya lebih baik daripada ada apanya tapi berpura-pura. Kesabaran yang kamu tunjukan, akhirnya berbuah manis. Untuk menjaganya tetap manis, aku harus merubah apa yang harus dirubah. Terimakasih sudah menerimaku yang sebenarnya. Tanpamu aku bukan siapa-siapa. Aku ingin menutup tulisan ini dengan membayangkan dirimu. Aku ingin mengulang kalimat yang sudah bosan kamu dengarkan setiap hari. Seperti I love you, yang selalu aku ucapkan dimanapun kita berada. Aku ingin kamu tahu, tak ada yang lebih beruntung daripada aku, memiliki kekasih sehebat kamu. Karena cuma kamu dan hanya kamu yang mampu memahami, apa adanya aku selama ini. Only you.. Today, tomorrow and forever.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar