Jumat, 14 April 2017

Pernah Bersama Menunggu Senja



Sudah lama aku tak duduk disini,
memandang lautan dan membiarkan angin menampar mukaku.
suasana tenang dan sejuk ini, membawa kembali ingatanku ke masa dulu.
sewaktu aku dan kamu masih anak-anak kita berdua sering bermain disini, kamu gadis dengan pita merah jambu dan aku laki-laki ingusan tak tahu malu.
kita tertawa sepuasnya tanpa ada yang peduli.
kita bermain sambil menulis nama diatas pasir,
kita berlarian sepanjang bibir pantai, kadang kamu mengejarku dan aku mengejarmu.

aku selalu tertawa kala pasir menempel diwajahmu dan kamu selalu mengejekku karena tak bisa berenang.
entah kenapa suatu hari kita sama-sama berjanji akan kemari untuk mengulang kisah ini.
aku pikir itu hanya gurauan anak ingusan yang tidak berarti, terlebih kita masih terlalu muda untuk memahami arti sebuah janji.
namun beberapa tahun belakangan ini, janji itu terus menghantuiku, tanpa disadari aku mulai merindukanmu ''apakah aku jatuh cinta padamu?'' gumamku dalam hati.

aku mengambil sebatang bambu dan menuliskan nama kita, berharap kamu datang melihatnya. tapi hingga senja terbenam, aku baru sadar kini hanya aku dan pantai.
Dimana pun kamu sekarang, semoga kamu tak lupa, kita pernah bersama-sama menunggu senja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar