Jumat, 20 Januari 2017

Remi dan Misteri Kematian Tuan Razman



Cerita ini adalah cerita bergenre fiksi misteri. yang gue buat setelah sekian lama gak nulis lagi, btw nama tokohnya adalah Remi, anak yatim yang diangkat menjadi seorang anak oleh pengusaha yang kayaraya. dicerita ini, remi akan gue ajar untuk memecahkan misteri kematian ayah angkatnya. mampukah dia memecahkan mixer tersebut? eh, gue ralat bukan mixer tapi misteri. mampukah remi memecahkan misteri tersebut? selamat mencaritahu!
(:

****
5 tahun sudah remi menjadi anak angkat dari bunda Teresa, Semua ajaran kebaikan yang diberi oleh ibu angkatnya membuat remi menjadi pria yang berprinsip. kini diusianya yang genap 25tahun remi sudah menyelesaikan studinya sebagai sarjana ilmu sosial disalah satu universitas terkenal dikotanya. Suatu hari remi diajak oleh ibu angkatnya untuk pergi ke kantor tempat ibunya bekerja selama ini.
"hari ini ibu mau membawamu ke kantor, ada sesuatu yang ingin ibu tunjukkan padamu nak!" kata sang ibu. Setelah menyelesaikan sarapan mereka segera pergi. mas bonar yang sudah 20tahun menjadi supir kepercayaan bunda Teresa segera membukakan pintu untuk kedua majikannya. Mobil audi hitam itu pun melaju menelusuri hujan pagi itu. sesampainya dikantor, mereka berdua segera masuk. Ucapan "selamat pagi bu" mengalir dari mulut karyawan dan karyawati saat bunda Teresa dan remi berjalan menuju ruangan direktur. Remi merasa canggung, karena ini kali pertama remi diajak ibu angkatnya ke kantor, dia menemukan perbedaan antara orang kantoran yang sopan dalam bertutur dan dengan dirinya dulu yang seorang kuli pasar dengan pakaian lusuh dan orang-orang berperangai sangar.
Remi ikut-ikutan tersenyum menjawab sapaan dari karyawan ibu angkatnya. Setibanya diruangan remi dan ibunya masuk, remi mengamati seluruh ruangan. Lemari kaca yang penuh dengan laporan dan piagam-piagam penghargaan membuat remi berdecak kagum dalam hati.remi melangkah ke arah jendela pemandangan ibu kota terlihat jelas dari tempatnya berdiri. Gedung-gedung pencakar langit dan keramaian seolah menjernikan pikiran remi. Remi menatap ke ibunya yang sedang meniliti berkas yang ada diatas meja. "ibu, bagaimana ibu bisa meraih kesuksesan ini?" Tanya remi pada ibunya. Sang ibu lalu melepas kacamata dan memutar kursinya menghadap remi. "semua ini ibu dapatkan dari doa dan kerja keras nak!" jawabnya sambil tersenyum. "oh ya, lalu siapa pria yang ada difoto ini?" Tanya remi sambil menunjuk ke foto seorang pria paruh baya yang berada diatas meja kerja sang ibu. Foto itu berjejer dengan foto kebersamaan remi dan ibu angkatnya.
Sang ibu kemudian berdiri dari tempat duduknya, dia mengambil foto pria itu dan menjelaskan pada remi. "pria dalam foto ini bernama razman dia adalah suami ibu, dengan kata lain dia adalah ayah angkatmu!" ucap sang ibu sembari mengelus foto itu. "perusahaan ini adalah hasil dari kerjakeras kami berdua. dihari ulang tahun ibu, ayahmu menghadiahi ibu seekor anjing yang bernama bernard untuk menemani ibu bila dia tidak dirumah."

Sang ibu berdiri disamping remi, sambil menatap ke luar jendela. Beliau kemudian melanjutkan ceritanya "ketika ayahmu meninggal, ibulah yang meneruskan bisnis ini. Ibu hidup bersama kenangan dan melewati hari bersama bernard dan saat bernard sudah tak ada dirumah ibu sedih. Ibu menanyakan kepada tetangga namun nihil, Ibu berdoa semoga bernard berada ditangan orang yang baik dan saat ibu lihat bernard bersamamu, ibu langsung bersyukur karena bagi ibu kamu dan bernard adalah hadiah terbaik dalam hidup ibu." jawab sang ibu sambil meneteskan airmata.

Remi memeluk ibunya dan mengucapkan terimakasih karena sudah menjadikan remi sebagai anaknya dan membebaskan dia dari kesendiriannya selama ini. Remi mendudukkan ibunya ke kursi, dia mengambil segelas air dan memberikan pada belaiu. Remi bertanya lagi "ibu, apa penyebab ayah meninggal? Apakah dia sakit?" setelah meminum setengah gelas air, sang ibu lalu mengambil kacamata dan memakainya. beliau menatap ke arah anak angkatnya itu dan berkata "dia meninggal bukan karena sakit, tapi karena diracuni oleh rekan bisnisnya."
Remi menghela napas panjang "terus? Siapa orang yang tega melakukan hal itu? Kenapa dia harus membunuh ayah?"
"ibu tidak begitu kenal dengan rekan bisnis ayahmu tapi ibu menaruh curiga pada alfons pemilik kawasan rumah mewah yang tinggal dikota sebelah" jawab sang ibu dengan nada lemas. Remi berdiri dari tempat duduknya, obrolan ini membuat remi semakin penasaran.

Dia mengambil foto ayah angkatnya tersebut dan menatapnya dengan tajam seolah mengajak foto itu bicara. Airmata remi berlinang dengan pelan, remi berucap "apakah polisi sudah menangkap pelaku sebenarnya?"
"polisi tidak bisa melanjutkan perkara ini nak, karena tidak ada saksi dan barang bukti yang bisa memberi keterangan pasti." jawab sang ibu sembari menyeka airmatanya. cerita ini berhasil memunculkan niat remi untuk mencari jawaban dari kematian ayah angkatnya. Remi kemudian pamit untuk pergi ke kampus. Remi menemui mas bonar, dan meminta supirnya itu untuk mengantarnya kerumah. Didalam mobil dia berpesan pada mas bonar agar mengatakan pada ibunya bahwa dia sudah sampai dikampus. Sesampainya dirumah, pria berkulit hitam manis ini segera masuk dan mencari semua berkas-berkas masalalu milik ayah angkatnya, dia ingin mencari petunjuk yang bisa memecahkan misteri kematian ayah angkatnya. "semua ini terlihat normal, gaji karyawan data pemasukan dan pengeluaran baik-baik saja!" gumam remi dalam hati. Remi lalu membereskan kembali semua berkas yang dia bongkar dan menyusunnya dengan rapi, namun ada sesuatu yang mengganjal saat berkas terakhir dimasukkan. Lemari itu seolah tidak muat lagi untuk menampung semua berkas yang dibongkar, remi lalu membongkar lagi dan menatanya kembali dan sekali lagi tetap tidak muat. Remi mengambil handphone dan menerangi bagian dalam lemari, dan ternyata dia menemukan sesuatu yang bersemayam disisi atas rak tersebut. Remi mencabut benda berbentuk kotak berwarna hitam dengan gambar kupu-kupu lalu membawa kotak itu kekamar. Ketika remi akan membuka kotak itu tiba-tiba saja handphonenya berdering, sang ibu menelpon dan meminta remi untuk segera menemuinya.

(BERSAMBUNG)...

oke ceritanya bersambung, karena banyak tugas negara yang harus gue selesaikan hari ini. kapan-kapan gue lanjutin, oke. makasih (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar