Senin, 03 Oktober 2016

Kamu & Anak Kita

Malam itu aku pulang, dengan tubuh yang basah akibat hujan yang menerpa. tubuhku menggigil, menahan dingin dan dahaga.
aku terus berusaha, mencari nafkah demi kamu dan anak kita. aku tak ingin mereka sepertiku di masalalu.

diruang tamu, aku duduk sendiri. hujan diluar semakin lebat dan canda tawamu mulai ku cari.
dengan langkah gontai, aku masuk ke dalam kamar. mataku, menangkapmu dan si kecil yang tidur pulas. jarinya yang mungil menindih pipimu, sungguh pemandangan yang manis.

diruang makan kamu menungguku dengan hidangan dan secangkir kopi hitam. obrolan demi obrolan kita sematkan, lalu aku sadar waktu kita tak seperti dulu. aku selalu sibuk dengan pekerjaan, sementara kamu selalu rindu pada kebersamaan.

maafkan aku sayang, bila suamimu ini selalu pergi. aku begini demi kamu dan si buah hati. percayalah sayang, kemana pun aku melangkah wajahmu dan si buah hati yang selalu kurindukan.
bila kamu dapati sajak ini, tolong bacakan pada si buah hati, tentang kelebihanmu yang selalu mampu menerimaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar