dian permatasari, itulah nama teman cewek gue
sewaktu masih smp. dian adalah cewek tomboy dengan postur tubuh yang tinggi dan
berisi, rambutnya terurai lurus sebahu. dia tidak begitu cerewet seperti teman cewek
yang lain. dian juga bercita-cita menjadi seorang model, namun tampangnya yang sangar
dan suaranya yang sedikit kelaki-lakian membuat dia terlihat seperti boogeyman.
dari sini, sudah bisa dipastikan dian gagal menjadi seorang model. seandainya
dian menjadi seorang model, lalu berjalan diatas catwalk maka para juri akan
ketakutan. model yang lain berjalan lenggak-lenggok, dian berjalan dengan dada
yang dibusungkan dan kedua tangan yang terbuka lebar.
dian memang cewek tomboy, tapi entah kenapa gue
bisa jatuhcinta sama dia. mungkin saat itu yang gue tahu dari cinta hanyalah
kesenangan. hari itu guru matematika gak masuk, suasana dalam kelas terlihat
seperti pasar. ada yang berteriak, bernyanyi dan ada yang tidur diatas meja
guru. sungguh pemandangan yang menyakitkan. untuk menghilangkan kejenuhan dalam
kelas, gue mengambil buku catatan matematika gue dan menggambar dihalaman
paling belakang. gue mengotori buku catatan gue dengan gambar yang tidak masuk
akal. kemudian gue mendapatkan ide untuk mengerjai seseorang. gue merobek
secarik kertas dan menulis kalimat ‘gue serius suka sama lu! ayo kita pacaran!’
lalu memberikannya pada dian yang duduk tepat dihadapan gue. 6detik setelah
dian membacanya, dian lalu menghampiri gue dan berkata ‘lu beneran suka sama
gue?’ tak ada sepatah kata yang terlontar dari mulut gue saat itu. gue hanya
mampu memandangi sorot mata dian yang berbinar.
untuk sesaat, dian terlihat begitu cantik. segaris
senyum mengembang dari wajahnya dan gue masih menganga dihadapan dia. ‘gue
bene....’ belum selesai gue ngomong, dian langsung berbalik badan dan kembali
ke tempat duduknya, meninggalkan gue dengan penuh tanya. sesekali, dia melirik
kebelakang untuk memastikan apa gue masih melihat dia atau tidak. hari-hari
berikutnya berjalan biasa saja, tapi ada yang berubah dari dian. dian mulai
menjadi wanita yang sebenarnya. dadanya yang dulu rata, kini terlihat menonjol.
kesan tomboy yang melekat pada dirinya, perlahan mulai menghilang. uniknya,
tiap kali ketemu sama gue dia akan tersenyum dan memberikan perhatian yang
berbeda. perhatian yang selama ini gak pernah gue dapatkan dari cewek manapun. gue
mulai sadar, ternyata jatuhcinta bisa merubah sikap seseorang, dari pendiam
menjadi periang. hubungan gue dan dian berakhir tanpa ada kejelasan. gue dan
dian berpisah saat naik kelas. 15tahun terlewati, kita berdua pun tak pernah
bertemu. hingga pada suatu malam yang gerimis, wajah itu kembali lagi. gue yang
saat itu baru pulang dari rumah teman singgah sebentar disebuah warung, mencari
cemilan kesukaan gue. kemudian ada 2orang pemuda masuk dan berbicara pada
kasir. ketika gue akan membayar tiba-tiba saja mata gue menatap dengan jelas,
sosok pemuda berambut pendek itu. dengan refleks gue langsung menyapa ‘dian!’
dalam hati gue yakin inilah cewek yang pernah gue kerjain dulu. yang sering hadir
ditiap lamunan gue. sekarang kita berdua bertatapan, dengan wajah penuh tanya.
gue membuka pembicaraan ‘gue teman smp lu. masih ingat gak?’ dian tersenyum. lalu
menjawab ‘iya.. gue tahu lu teman smp gue, tapi siapa ya?’ jawab dian. gue
tertawa kecil. dian pun bertanya lagi ‘lu udah nikahkan?’ gue jawab ‘belum kali
ya ampun’ dian lalu mengkritik bobot tubuh gue ‘lu dulu kurusan sekarang udah
gendutan ya’
‘yah begitulah. waktu bisa merubah segalanya’ kita
sama-sama tertawa. sebenarnya gue pengen mengatakan kalo gue adalah cowok yang
dulu pernah suka sama dia. ‘gue rizal yang dulu pernah suka sama lu. ayo kita
jadian’ bisa saja saat dian mendengar itu, dian mendadak berubah menjadi cewek
cantik yang penuh perhatian, seperti dian yang gue kerjain sewaktu smp dulu.
tapi situasi diwarung memang tidak memungkinkan, pembeli mendadak ramai. gue
segera keluar meninggalkan warung dengan sepenggal kisah yang belum
terselesaikan.
Wah tomboy banget dia
BalasHapusDi skolah gue juga ada tuh yang kya gitu.
BalasHapus