Selasa, 20 Desember 2016

Cerpen~ "Apa kalian baik-baik saja?"



Sore ini, disebuah cafe aku datang dengan tubuh penuh lelah. aku duduk didekat jendela, tempat kesukaanku jika berada dicafe. selain bisa memandang keluar, duduk dekat jendela membuatku lebih nyaman karena tiupan anginnya. tak lama setelah aku duduk, seorang pelayan datang dan menanyakan apa yang ingin aku pesan. ''mas, mau pesan apa?'' tanya pelayan itu dengan senyum diwajahnya. lesung pipinya begitu jelas terlihat, matanya indah dan siapa pun yang melihatnya pasti akan terkesima. aku bahkan sampai lupa, dengan pertanyaannya ''maaf mbak bilang apa ya?'' kataku dengan sedikit gugup. "mas mau pesan apa?'' lalu aku pun menjawab, ''segelas susu Milo dingin dan strawberry cake''. setelah mencatat pesananku dia tersenyum, dia segera berbalik badan dan meninggalkanku dalam diam. jika ada seorang kawan yang ikut denganku, pasti mereka akan heran mengapa aku memesan susu? bukan kopi atau bir. sebenarnya, bukan tanpa alasan aku memesan segelas susu Milo dingin, karena selama seharian itu pikiranku dirudung tentang teman-teman semasa SD dulu. waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, namun senja mulai tak lagi terlihat. langit mulai gelap dan gemuruh petir mulai terdengar, rintik hujan mulai berjatuhan. suasana dijalanan semakin ramai, orang-orang mulai berjalan cepat sembari menutupi kepala mereka dan sekelompok bocah SD berlarian dengan penuh tawa, seragam mereka basah seiring hujan yang mulai lebat. pemandangan ini semakin menjelaskan bahwa aku merindukan mereka teman-teman SD seperjuangan.

''ini mas, pesanannya!'' kata pelayan wanita tersebut. ucapannya berhasil membuyarkan lamunanku, aku mengucapkan terimakasih dan menikmati hidangan yang sudah disediakan. alunan musik jazz terus mengalun melalui speaker yang menempel disudut-sudut ruangan. aku meraih segelas susu dingin yang baru saja tiba dimejaku, meminumnya dengan pelan dan menikmati tiap tegukan yang membasahi isi tubuhku. pikiranku melayang, aku menoleh ke luar jendela seolah membiarkan pikiranku pergi ketempat dimana masa-masa indah itu berada. susu ini selalu aku nikmati bersama teman-temanku dulu, dari pihak susu milo datang ke sekolahku dengan mobil berisi susu. mereka membagikan pada kami, bocah-bocah lugu untuk dinikmati bersama-sama. aku ingat, saat dimana kami mengantri mengambil susu, temanku yang bernama ari berkata ''kamu jangan kebanyakan minum susu!''
''lho emang kenapa?'' tanyaku heran, dia lantas menjawab ''nanti perut kamu meledak, kamukan gendut. hahaha!'' yah, itulah jawaban yang diberikan padaku. bukan hanya itu, setelah meminum susu ini kami juga sempat mengadakan lomba lari, hal ini bertujuan untuk menguji siapa yang paling berenergi setelah meminum susu ini. hari-hari yang menyenangkan dengan mereka selalu aku ingat. ada beberapa nama yang masih segar dalam kepalaku, seperti rizki seorang anak dari pengusaha kaya yang kamarnya selalu penuh dengan semua komik DragonBall, setiap minggu rizki selalu menyuruhku datang kerumahnya untuk bermain video game hingga lupa waktu, setiap kali kami akan bermain rizki akan mengajakku kekamar mandi dan berkata ''sebelum kita main cuci tangan dulu zal, biar sticknya gak kotor!'' kebiasaan ini memang absurd tapi yah begitulah. ada juga andrew, dia adalah siswa pindahan yang sangat nakal bahkan aku dan andrew sempat berkelahi hingga akhirnya kami menjadi akrab seperti saudara, andrew juga penggila animasi Dragon Ball. karakter yang dia suka adalah Manusia Iblis Boo, maka wajar bila dia sering melakukan aksi-aksi bodoh didalam kelas seperti naik kemeja guru dan melompat dengan gaya tokoh kesayangannya itu. lalu ada juga Hamdah dan Hamdi, Riska dan Riski, mereka adalah saudara yang begitu baik kepadaku dan yang lain. ada juga beberapa nama yang sempat bersaing denganku dalam pelajaran disekolah, aku ingat benar bocah keturunan arab bernama Ali abdurahman dia seorang siswa yang pintar dalam kelas, hampir disetiap pengambilan rapor dia selalu mendapat ranking 1. kemudia ada ega dan fartul alim yang hobinya bernyanyi, ada rizky bocah yang berasal dari bali, dia diberkahi kelebihan dalam menggambar. lalu diposisi wanita ada siti dan lia nurhayati dua gadis cantik yang selalu datang dan pulang bersama-sama, adela anak bu guru selfi yang cubitannya sakit seperti sengatan lebah dan vina, gadis imut yang pernah gue lindungi saat kami sedang melakukan studi tur diplanetarium.

Oh ya, sebenarnya aku sempat jatuh cinta pada adela anak bu guru selfi, selain cantik dia juga selalu baik padaku, terlebih aku selalu datang kerumahnya. namun sayang, ibuku sepertinya lebih menyukai vina. terlebih hubungan kedua orangtua kami sangat dekat. ibuku sering kerumahnya vina untuk menyuruh ibunya vina menjahit semua pakaian yang diinginkan ibuku. aku ingat, waktu diplanetarium aku dan vina duduk bersama, saat lampu dipadamkan dan ditengah dipertunjukan, ada seorang anak laki-laki dari SD lain merangkak dibawah kaki vina. entah apa yang dilakukan anak itu, yang jelas dia berhasil membuat vina kaget. vina lalu menggenggam erat tanganku, genggamannya masih terasa hingga kini. aku yang kaget lalu menginjak kepala anak itu, hal itu aku lakukan sekedar untuk menunjukkan pada vina bahwa aku sedang menjaganya. setelah kejadian yang memalukan itu, vina kembali duduk dengan tenang. vina menoleh ke arahku dengan senyum yang tak bisa aku abaikan. kita berdua saling bertatap mata, ''kamu gak apa-apakan vina!'' tanyaku dengan pelan, vina menggelengkan kepala dan menjawab ''makasih ya, udah ngejagain aku dari anak usil barusan!'' aku hanya mengangguk. kami berdua kembali menonton pertunjukan itu hingga selesai dan membiarkan tangan kami saling bergenggaman. bias cahaya dari layar memantul ke wajah vina, saat itu aku percaya ada cinta yang hanya bisa dilihat dalam gelap. Hujan diluar mulai reda, tanpa sadar gelas minumanku sudah kosong dan menyisakan ampas. aku mengamati ke seluruh ruangan cafe dan nampaknya hanya aku saja yang masih duduk disitu, aku tersenyum ke arah wanita yang tadi mengantarkan pesananku. aku meninggalkan uang diatas meja dan meninggalkan cafe itu dengan perasaan penuh kenang. dalam hati aku berkata, "apa kalian baik-baik saja?"

~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar