Minggu, 26 Juni 2016

Sajak~ Sejak kamu pergi

Sejak kamu pergi, aku tak lagi menulis puisi
kata-kataku habis, untuk menahanmu.
seolah cinta hanya satu. kamu!

Tumpukan kertasku menunggu untuk dijamah
dengan tinta warna merah, penuh luka dan airmata.
sering aku abaikan waktu luang yang ada, hanya untuk
menunggumu pulang, dan kita bertamasya.

Aku pikir cinta akan terasa indah
bila aku membawamu pergi ketempat
dimana cinta mempertemukan kita.

Waktu kian berlalu, pundakku penuh dengan rindu. aku pun mengakui, tanpamu semua yang aku lakukan tidaklah berarti.
Kini, bila kamu ingin melupakanku maka lupakanlah aku seperti kamu pernah merindukan dulu.
kasih.

Kamis, 09 Juni 2016

Sajak~ Ramadhan & Cinta



Ramadhan datang dengan penuh berkah tak ada kesedihan, hanya kegembiraan. bulan penuh ampunan bagi umat islam. perpisahan kembali melahirkan pertemuan anak dan orang tua saling bermaaf-maafan. menahan haus dan dahaga adalah perjuangan demi satu alasan, dosa demi dosa terhapuskan aku jadi teringat pada momen berbuka puasa.

Ibu menyiapkan semua makanan diatas meja untuk keluarga tercinta. bagiku, momen berbuka puasa adalah momen yang paling menggembirakan. tingkat kebahagiaannya setara dengan tingkat kebahagiaan, pertemuanku denganmu. penuh cinta, bunga dan canda. manis yang takkan pernah habis.

Sekiranya kamu mau memaafkan aku yang dimasalalu. sekiranya pula, kamu bisa menerimaku sebagai insan yang baru.
jika kamu berkenan,
izinkan aku mencintaimu dengan cara yang sederhana. seperti anak kecil yang menunggu waktu berbukapuasa, sembari bermain dan berdoa.

Kamis, 02 Juni 2016

Cara Mama Mendidik Anak-anaknya

Beberapa hari menjelang bulan puasa, gue selalu menghabiskan waktu buat ngobrol sama mama. mulai dari politik, ekonomi, fashion, olahraga, kuliner sampai ke masalah yang gak penting semua kita kupas, setajam pisau dapur. kalo sudah begini gue dan mama gue terlihat seperti ibu-ibu tukang gosip aliran kompleks. bagi gue mama adalah sesuatu yang sangat berharga, dialah wanita edisi pertama dan terakhir yang mau menerima semua kelebihan dan kekurangan anak-anaknya. meski kadang mama sering marah-marah dan ngomel gak jelas gue dan adik gue tetap sayang sama beliau.

Gue sering dimarahin sama mama kalo gak beresin tempat tidur saat bangun pagi. adik gue juga sering dimarahin sama beliau kalo makan gak pake tangan karena belakangan ini dia suka makan pake hidung. semalam gue dan mama ngobrol tentang masalah keluarga, seperti kabar papa gue yang dari tahun 2005 sampai sekarang gak pulang-pulang dan gue yang sampai detik ini belum sarjana. -__-'

''ma, kira-kira papa lagi ngapain ya sekarang? udah 2tahun gak pernah nelpon!'' tanya gue dengan wajah penasaran. mama gue yang sedang menghisap rokok pun menjawab ''papa kalian gak pernah nelpon, karena dia tahu mama bisa mengatasi semua masalah makanya dia keenakan.'' segumpal asap keluar dari mulutnya dan mengenai wajah tampan gue. beliau lalu melanjutkan pembicaraannya ''kalo mama ikutin aturan agama, papamu itu sudah mama ceraikan, bertahun-tahun pergi kok. tapi gak mama lakuin karena mama tahu kalian gak bisa ngapa-ngapain kalo gak ada mama''. tanpa disadari, mata gue mulai berkaca-kaca. seolah ada sesuatu yang akan tumpah. kesetiaan orangtua lebih mahal dari dunia dan seisinya.

Gue cuma nyengir. sambil menahan tawa gue pun bertanya ''mama ingat gak waktu izal sama iki masih kecil, mama pukul kita berdua pake selang, pipa, kayu, besi, tali jemuaran sampe izal sama iki kesandar disudut tembok?'' mama gue lalu menjawab ''oh.. jadi kamu dendam sama mama?''
''iya ma izal dendam. tetangga aja sampai heran ibunya rizal mukul anak-anak kayak mukul maling''
gue lalu melanjutkan ''seandainya saat itu udah kayak sekarang, mama udah izal laporin ke komnas perlindungin anak biar dipenjara. hahahaha!'' nyokap ikut tertawa mendengar apa yang gue ucapin, dia dengan ceria menjawab ''iya laporin aja, biar kamu sama adik kamu makan jari!''
''kan ada keluarga ma!''
''keluarga mama sama papa gak akan mampu ngurusin kamu sama adik kamu, paling seminggu aja kalian makan enak abis itu kalian makan nasi sama angin!'' gue dan mama pun tertawa.
kilas balik tentang masalalu ini membuat gue jadi sadar, betapa berartinya seorang mama dalam hidup gue. mama gue memang beda dari mama-mama yang lain, yang kalo marah cuma ngomel. buktinya sewaktu kecil gue dan adik gue sudah merasakan kemurkaan dari mama, dia jarang memukul gue dan adik menggunakan tangan melainkan dengan benda-benda ekstrem seperti yang gue ceritakan diatas.

Seolah dengan cara seperti itu, beliau ingin merasakan ke gue dan adik gue kerasnya kehidupan ini. tapi apapun yang dia lakukan semuanya demi kebaikan gue dan adik gue sekarang. gue selalu berdoa untuk mama dan papa, agar mereka sehat dan bisa merasakan kesuksesan kami anak-anaknya kelak. gue sering mengkhayal, seandainya dulu mama mukul gue sama adik pake duit, pasti sekarang gue dan adik gue udah jadi milyuner.
pembicaraan gue dan nyokap berakhir setelah nyokap menghabiskan 3batang rokok surya miliknya. sebelum tidur, beliau memanggil gue untuk memijit kakinya yang sudah lama sakit.
gue yang sudah ngantuk pun melaksanakan perintahnya, terlebih gue ingat bahwa surga ada ditelapak kaki mama.

Tiap orangtua punya cara tersendiri untuk mendidik anaknya menjadi insan yang berguna.
tentang papa gue, biarlah Yang Kuasa menjaganya. gue dan adik hanya mendoakan agar beliau dalam keadaan baik dan dijauhkan dari segala yang buruk.
dan inilah akhir dari postingan gue hari ini, semoga bisa menghibur dan bermanfaat bagi kalian yang membacanya.

Jadi, gimana masalalu kalian sama orangtua?
komentar kesini ya! (:

Teh Termahal dari China

Teh adalah minuman menyehatkan yang sangat pas diminum saat santai. minuman ini bisa membangkitkan kembali semangat penikmatnya sekaligus bisa menjernihkan pikiran. selama ini, kita mengetahui bahwa teh adalah minuman ekonomis yang bisa dikonsumsi semua kalangan. tapi ada jenis teh dari kawasan pegunungan Wuyi provinsi Fujian China dikatakan sebagai teh termahal didunia, bahkan harganya 30X lebih tinggi dari emas. Wow!

Namanya Teh Da Hong Pao. teh yang tumbuh disemak purba di Da Haong Pao ini sangat legendaris. ''Teh ini lebih cocok untuk pengemis tetapi harganya cocok untuk seorang kaisar dan memiliki hati budha'' ujar Xiao Hui, pembuat teh di Wuyishan kota ditepi sungai fujian, china. dilansir dari BBC, senin (2/5/2016).



Ditahun 2002, seorang pembeli dari kalangan konglomerat membayar 180.000 yuan atau setara dengan Rp 356,7 juta lebih, hanya untuk 20gram teh legendaris Da Haong Pao. harga itu sangat mengejutkan terlebih pada negara yang menganggap minum teh sebagai seni selama 1500 tahun. Xiao Hui juga memperlihatkan bentuk fisik teh tersebut. daun-daun teh itu gelap, kusut dan belum selesai diolah dari kebun teh milik keluarganya di Wuyishan.

Disetiap toko yang ada diwuyishan memiliki satu set meja bagi orang yang mau mencicipinya. dalam acara kebudayaan minum teh dichina teh Da Hong Pao sering ditampilkan dengan berbagai jenis teh yang lain. meski memiliki banyak jenis teh yang berkualitas dengan harga tinggi, teh Da Haong Pao bisa dihargai sekitar 100 per kilo atau sekitar Rp 1,3 juta. ''Da Haong Pao yang asli sangat mahal karena sudah sangat sulit ditemukan pohon-pohon teh asli yang tersisa''. jelas pakar teh lokal Xiangning Wu.

Thanks to: National Geographic Indonesia